Selasa, 22 April 2008

Waspada Dengan Rayap

Bagi banyak orang, rayap merupakan ancaman yang sangat serius. Pasalnya, kehadiran rayap sifatnya merusak, terutama bagian rumah atau gedung yang terbuat dari kayu. Beberapa jenis kayu cukup aman terserang rayap, misalnya kayu jati dan merbau karena terkandung zat mematikannya bagi rayap. Rayap juga dapat merusak bagian lain, seperti dinding rumah. Pada kayu, biasanya rayap merusak dengan meninggalkan keropos. Lantas, dimana saja rayap biasa hidup?

Umumnya persebaran rayap berhubungan dengan suhu dan curah hujan. Rayap suka hidup di tempat-tempat gelap dan lembab. Misalnya, gudang yang selalu tertutup, dak atau loteng yang terkena bocoran air, serta tempat cucian atau washtafel.
Serangan rayap pada bangunan atau gedung biasanya dilakukan dengan beberapa cara. Pertama, menyerang kayu yang berhubungan langsung dengan tanah. Kedua, masuk melalui retakan-retakan atau rongga pada dinding dan fondasi. Ketiga, membuat liang-liang kembar di atas permukaan kayu, beton, ataupun pipa.
Mengenali Serangan Rayap
Untuk mengenali apakah rumah atau bangunan terkena rayap, ada 3 (tiga) kondisi yang mesti dikenali. Pertama, jika terdapat butiran halus seperti pasir berjatuhan ke lantai. Setelah dibersihkan butiran itu kembali berjatuhan. Kedua, terdengar suara kresek-kresek pada kayu di bangunan rumah. Ketiga, ada gundukan tanah memanjang dari atas ke bawah di dinding rumah.
Membasmi Rayap
Bagi yang mendapat masalah dengan rayap, beragam cara membasmi hama ini dari rumah atau bangunan. Ada yang memakai racun serangga dan kapur. Alasannya, kapur bersifat panas sehingga membuat rayap mati dan keluar. Tentu saja ini mesti dilakukan secara hati-hati. Hindari anggota keluarga saat pemberian obat.

Saat ini bahan kimia pembasmi rayap atau umpan rayap mudah didapat di pasaran. Sebutlah misalnya alfametrin, sipermetrin, imidaclotrin, lamdasalotrin dan venfalarat. Bahkan, saat ini ada perusahaan yang khusus disewa untuk membasmi rayap. Besarnya tarif memang beragam. Pengenaan tarif tersebut dihitung berdasarkan permeter persegi lahan yang akan dikerjakan. Biasanya, tarif tersebut sudah termasuk obat dan jasa kontrol sebulan kemudian. Bahkan, ada perusahaan yang berani memberikan gratis penyemprotan ulang, bila saat dikontrol rayap masih merajalela. Silahkan mencoba.

rusman
*disarikan dari berbagai sumber
tulisan ini pernah dipublikasikan di www.bpexp.com pada bulan april 2006

2 komentar:

Unknown mengatakan...

thank u buat tips nya....
Kebetulan di rumah sedang ada perang dunia ketiga dengan rayap

rusman mengatakan...

Sama-sama. Terima kasih sudah berkunjung.