Selasa, 29 Juni 2010

Mengenal Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi. Gempa bumi biasa disebabkan oleh pergerakan kerak bumi (lempeng bumi). Kata gempa bumi juga digunakan untuk menunjukkan daerah asal terjadinya kejadian gempa bumi tersebut. Bumi kita walaupun padat, selalu bergerak, dan gempa bumi terjadi apabila tekanan yang terjadi karena pergerakan itu sudah terlalu besar untuk dapat ditahan.

Tipe gempa bumi

1. Gempa bumi vulkanik (Gunung Api ) ; Gempa bumi ini terjadi akibat adanya aktivitas magma, yang biasa terjadi sebelum gunung api meletus. Apabila keaktifannya semakin tinggi maka akan menyebabkan timbulnya ledakan yang juga akan menimbulkan terjadinya gempabumi. Gempa bumi tersebut hanya terasa di sekitar gunung api tersebut.
2. Gempa bumi tektonik ; Gempa bumi ini disebabkan oleh adanya aktivitas tektonik, yaitu pergeseran lempeng lempeng tektonik secara mendadak yang mempunyai kekuatan dari yang sangat kecil hingga yang sangat besar. Gempabumi ini banyak menimbulkan kerusakan atau bencana alam di bumi, getaran gempa bumi yang kuat mampu menjalar keseluruh bagian bumi. Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan [tenaga] yang terjadi karena pergeseran lempengan plat tektonik seperti layaknya gelang karet ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba. Tenaga yang dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenal sebagai kecacatan tektonik. Teori dari tectonic plate (lempeng tektonik) menjelaskan bahwa bumi terdiri dari beberapa lapisan batuan, sebagian besar area dari lapisan kerak itu akan hanyut dan mengapung di lapisan seperti salju. Lapisan tersebut begerak perlahan sehingga berpecah-pecah dan bertabrakan satu sama lainnya. Hal inilah yang menyebabkan terjadinya gempa tektonik.

Peta penyebarannya mengikuti pola dan aturan yang khusus dan menyempit, yakni mengikuti pola-pola pertemuan lempeng-lempeng tektonik yang menyusun kerak bumi. Dalam ilmu kebumian (geologi), kerangka teoretis tektonik lempeng merupakan postulat untuk menjelaskan fenomena gempa bumi tektonik yang melanda hampir seluruh kawasan, yang berdekatan dengan batas pertemuan lempeng tektonik. Contoh gempa vulkanik ialah seperti yang terjadi di Yogyakarta, Indonesia pada Sabtu, 27 Mei 2006 dini hari, pukul 05.54 WIB,

1. Gempa bumi tumbukan ; Gempa bumi ini diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke bumi, jenis gempa bumi ini jarang terjadi
2. Gempa bumi runtuhan ; Gempa bumi ini biasanya terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan, gempabumi ini jarang terjadi dan bersifat lokal.
3. Gempa bumi buatan ; Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit, nuklir atau palu yang dipukulkan ke permukaan bumi.

Sumber http://id.wikipedia.org/wiki/Gempa_bumi

Jumat, 04 Juni 2010

Tragedi Mavi Marmara, Awal Perlawanan Masyarakat “Sipil” Dunia Terhadap Sikap Barbar Israel

Peristiwa yang menimpa aktivis perdamaian untuk Palestina menjadi simbol perlawanan terhadap Israel. Kepedulian para aktivis dari sekitar 32 negara dengan usahanya mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Palestina merupakan bentuk dukungan nyata pentingnya mewujudkan Palestina merdeka.



Apa yang dilakukan para aktivis kemanusiaan untuk Gaza menjadi catatan sejarah penting. Terlepas dari gagalnya misi mereka membawa bantuan sampai ke Gaza, namun keberhasilan mereka menjadi titik awal sebuah perlawanan masyakarat sipil dunia terhadap sikap barbar Zionis Israel. Para aktivis kemanusiaan ini setidaknya membuka mata dunia akan pentingnya kemerdekaan bagi bangsa Palestina.

Terlepas dari apapun, peristiwa ini menjadi pertanda bahwa konflik Palestina tidak sebatas konflik antar dua negara, namun telah menjadi konflik global. Lihat saja bagaimana reaksi protes yang muncul diberbagai negara-negara pasca peristiwa penyergapan ke kapal Mavi Marmara ini. Dan sudah selayaknya lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tidak hanya sebatas mengeluarkan pernyataan, namun harus melakukan tindakan keras terhadap Israel.

Sejak Israel melakukkan agresi militernya di Palestina ditahun 2008, masyarakat dunia sebenarnya sudah dibuat geram dengan sikap PBB yang terkesan hanya berdiam diri terhadap apa yang terjadi di Palestina. Padahal perang yang tak seimbang ini jelas-jelas terjadi banyak pelanggaran HAM. Ribuan warga sipil di Gaza menjadi korban keberingasan militer Israel.

Beberapa waktu belakangan, pasca agresi militer Israel ke Gaza di tahun 2008, sejumlah kepala negara telah mengeluarkan sikap kerasnya kepada Israel. Perdana Menteri Turki, Recep Tayyep Erdogan, berdebat keras dengan Presiden Israel Shimon Perez perihal agresi Zionis Israel ke Gaza itu. Dalam pertemuan ekonomi dunia di Davos, Swiss itu, Erdogan mengecam Perez dengan menyebut Bangsa Israel sebagai Pembunuh.

Apa yang dilontarkan Erdogan terhadap Zionis Israel ini tidak serta merta tanpa alasan yang kuat. Kejadian berdarah Senin pagi diatas kapal Mavi Marmara sudah cukup membuktikan bahwa Zionis Israel melakukan pembantaian dan layak mendapat sanksi keras dari PBB.


Perlu Kekuatan Baru Untuk Menekan Zionis Israel

Tragedi Mavi Marmara telah menjadi isu yang pantas digulirkan untuk mendesak Zionis Israel membuka blokade atas Gaza. Kiranya perlu adanya kekuatan penekan baru dari berbagai negara. Kekuatan diplomasi menjadi penting dilakukan untuk menekan PBB agar mengeluarkan sikap keras bagi Israel.

Indonesia sebagai negara yang memiliki hubungan diplomatik dengan Palestina setidaknya menjadi salah satu penggerak untuk mendesak PBB. Apalagi Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono telah menyatakan dukungannya bagi terciptanya Palestina merdeka.

Kekuatan penekan yang lahir dari para aktivis pembebasan Gaza seharusnya menjadi acuan bagi negara-negara yang mendukung Palestina merdeka. Artinya, tidak hanya sekedar pernyataan keras yang muncul, namun tindakan kongkrit guna menciptakan perdamaian di Palestina. Bantuan kemanusiaan mungkin saja dapat dilanjutkan oleh negara-negara yang menginginkan berakhirnya blokade atas Gaza.

Apapun, dukungan kemanusiaan untuk Gaza akan terus mengalir dan semakin menguat. Simak saja, bagaimana kuatnya tekad para aktivis pembebasan untuk Palestina ini bersikap. Rencananya, setelah Mavi Marmara dan 5 kapal lainnya gagal mengantarkan bantuan ke Gaza, para akfivis ini akan terus berusaha menembus blokade Israel terhadap Gaza. Para aktivis ini akan akan mengirimkan kapal Rachel Corrie, sebuah kapal dagang yang dibeli aktivis pembebasan Palestina untuk mengangkut bantuan kemanusian ke Gaza.

Ini akan menarik bila beberapa negara bersedia mengirimkan militernya guna mengawal bantuan tersebut ke Gaza. Agaknya ini menjadi sikap yang kongkrit dan patriot membela kaum yang tertindas. Mungkinkah ini akan terwujud?

Penulis : Rusman- Direktur Global Future Institute