Rabu, 14 Juli 2010

Sikap Iran, Cikal Bakal Munculnya Kekuatan Baru Dalam Mendukung Palestina?

Ketika mendapat kabar garda revolusi Republik Islam Iran siap mengawal kapal bantuan ke Gaza, saya langsung menanggapi berita itu dengan sikap biasa-biasa saja. Mengapa? Karena jelas Iran adalah negara yang sejak awal memiliki komitmen guna mewujudkan Palestina Merdeka.

Jujur saja sejak diserangnya kapal Mavi Marmara, kapal aktivis kemanusiaan untuk Gaza oleh militer Israel, saya pribadi berharap ada kekuatan baru dari beberapa negara menyikapi peristiwa ini (baca: Tragedi Mavi Marmara, Awal Perlawanan Masyarakat “Sipil” Dunia Terhadap Sikap Barbar Israel).

Namun dua pekan peristiwa yang menelan 9 orang korban para aktivis kemanusiaan itu berlalu, sikap dari beberapa negara hanya sebatas mengeluarkan kecaman atas peristiwa berdarah itu. Bila ingin jujur, tanpa perlu mengumpulkan bukti-bukti, jelas apa yang dilakukan militer Israel terhadap kapal kemanusiaan Mavi Marmara dan Rachel Corrie melanggar hukum internasional dan Hak Asasi Manusia.

Sementara itu, simak apa yang dilakukan Dewan keamanan PBB termasuk para anggotanya, hanya sibuk berdebat kusir atas tindakan militer Israel ini. Walaupun kabarnya Dewan PBB akan mengeluarkan resolusi menyikapi kasus berdarah ini. Israel pun tidak tinggal diam, para petinggi-petinggi Zionis Israel melakukan ”pembelaan” dengan menolak usulan PBB untuk melakukan penyelidikan internasional atas penyerbuan tersebut.

Simak apa yang yang dilontarkan Duta besar Israel untuk Amerika Serikat, Michael Oren, seperti dikutip "BBC", dengan tegas mengatakan, negaranya menganut sistem demokrasi yang memiliki kapasitas untuk melakukan penyelidikan sendiri.

Pernyataan Oren ini setidaknya mendapat pembenaran dari Menteri keuangan Israel, Yuval Steinitz yang mengatakan banyak sekali blokade di seluruh dunia tetapi tidak ada satu pun yang memicu penyelidikan internasional.


Garda Revolusi Iran, Ancaman Besar Bagi Israel?

Keinginan Iran menyiapkan kekuatan Garda Revolusinya untuk memecah blokade atas Gaza akan terwujud? Dan apakah sikap tegas Teheran ini oleh zionis Israel merupakan ancaman yang besar? Agaknya, perlu analisis mendalam menjawab ini. Pasalnya, Iran sedang dihadapkan oleh tekanan Amerika Serikat terkait dengan program nuklirnya.

Terlepas dari itu semua, tentu saja Amerika Serikat sebagai sekutu besar Israel tidak akan diam menghadapi ancaman Iran ini. Kita tunggu apa sikap Amerika menangapi dukungan keras negeri Bumi Arya ini terhadap pembebasan Gaza. Yang jelas, sikap negeri Paman Sam ini tentu akan mudah ditebak, Amerika akan kembali gencar mengusung isu nuklir Iran kepermukaan.

Yang jelas sampai detik ini Teheran adalah negara yang memiliki nyali besar dibandingkan negara-negara di Timur Tengah, terutama negara yang berdampingan dengan Palestina dalam menyikapi konflik Palestina dan Zionis Israel.

Agaknya, sikap Iran ini patut diikuti oleh negara-negara lain yang menginginkan kemerdekaan bagi bangsa yang terjajah. Berharap negara-negara lainnya, termasuk didalamnya Indonesia juga akan bersedia melakukan hal yang sama seperti Iran. Bila ini terjadi, dapat dipkerkirakan kekuatan baru itu mulai terlihat. Semoga saja! Penulis : Rusman- Direktur Global Future Institute