Selasa, 22 April 2008

Menata Kamar Tidur Menjadi Nyaman

Rumah merupakan tempat kita berteduh dari sengatan panas, hujan dan kondisi cuaca lainnya. Memiliki rumah yang bagus dan bersih, serta memiliki ruangan yang tertata rapi adalah idaman setiap orang. Ruangan yang tertata rapih akan menimbulkan rasa nyaman bagi penghuninya. Apalagi ruang tidur atau kamar tidur yang jelas-jelas memiliki unsur privasi tinggi bagi pemiliknya.
Dimalam hari, kamar tidur tentu menjadi pilihan utama bagi sang pemilik rumah. Ketika rasa lelah dan penat mulai menghampiri atau disaat ingin bersantai sambil menikmati hari libur, kamar tidur menjadi salah satu pilihan utama untuk dikunjungi. Oleh karenanya, kamar tidur harus memiliki tingkat keheningan tertinggi untuk meningkatkan "kualitas" tidur sang pemilik rumah.

Saat ini banyak orang yang “menyisipkan” kegiatan non tidur dilakukan di kamar tidur, seperti menelpon, menonton televisi atau membaca yang oleh sebagian orang dianggap dapat mengantar untuk tidur. Ternyata, bila dilakukan sedikit pengamatan, semua kegiatan tersebut akan menganggu jadwal dan kualitas tidur.

Menciptakan kamar tidur yang nyaman, agaknya diperlukan sebuah penataan yang apik dan sedikit teliti. Ada pendapat yang mengatakan, keberhasilan menata atau mendisain kamar tidur dapat menjadi cermin keberhasilan sang pemilik untuk menata segi kehidupannya.
Untuk itu dalam menata atau mendisain sebuah kamar tidur, perpaduan nilai seni dan keindahan dapat dilakukan. Disini sang pemilik rumah dapat memberikan aksesoris-aksesoris sebagai pemanis ruangan semisal lukisan, patung ataupun pajangan lainnya.
Lantas, apa yang terjadi bila kamar tidur tidak tertata dengan baik dan tidak memberikan kenyamanan yang kita inginkan? Tentu kita akan enggan untuk beristirahat didalamnya. Padahal jelas tidur merupakan kegiatan yang penting bagi kesehatan tubuh kita.

Berikut ini kiat yang dapat dipakai menciptakan kenyamanan sebuah kamar tidur:
1. Luas
Luas kamar tidur merupakan salah satu kententuan yang harus diperhatikan. Dengan mengetahui luas kamar tidur, maka kita dapat menyusun rencana dasar desain dalam penentuan tata letak atau susunan perubahan dalam ruangan.
2. Pencahayaan
Pada umumnya terdapat 2 (dua) jenis pencahayaan, yaitu pencahayaan alam dan pencahayaan buatan. Sinar matahari yang merupakan pencahayaan alam berfungsi sebagai pengganti sinar buatan (lampu) yang juga sangat dibutuhkan oleh semua mahkluk hidup. Sinar matahari dapat menghindari ruangan agar tidak berbau dan higienis dari segala perkembangan bakteri atau kuman-kuman yang merugikan kesehatan. Saat sinar matahari tenggelam, kita akan membutuhkan lampu dalam beraktifitas. Selain itu, kita juga harus memperhatikan penempatan titik lampu agar lebih fungsional dan tidak menganggu kenyamanan tidur.
3. Sirkulasi udara
Syarat bagi ruangan yang sehat adalah memiliki sirkulasi atau pertukaran udara yang baik, seperti memiliki jendela yang berbatasan dengan lingkungan luar agar kamar tidur tidak berbau dan membunuh kuman-kuman yang mampu menganggu kesehatan. Namun bagi kamar tidurnya tidak memiliki jendela ada juga dapat memiliki sirkulasi udara buatan seperti memasang air conditioner.
4. Warna
Pemilihan warna dapat menambah kesan atau penampilan pada ruangan kita, sebagai pembeda antara ruangan yang satu dengan ruangan lainnya. Untuk kamar tidur, pada umumnya dipilih warna-warna lembut yang mampu menampilkan nuansa kenyamanan.
5. Tempat Tidur
Tempat tidur sebagai media utama dalam kamar tidur tidak terlepas dari faktor keluasan atau dimensi ruang yang tersedia. Sehingga pemilihan tempat tidur yang tepat dari segi desain bentuknya akan memberi suasana tersendiri bagi kamar tidur kita.

Kiat-kiat diatas tentu saja suatu “tindakan ideal” bagi siapapun yang ingin menciptakan kenyamanan dari sebuah kamar tidur. Sekarang tergantung kita untuk menyikapi dan tidak ada salahnya untuk mencoba!

rusman
*disarikan dari berbagai sumber
tulisan ini pernah dipbulikasikan di www.bpexp.com pada bulan juni 2006

Tidak ada komentar: