Rabu, 18 Februari 2009

Malam di Belantara Kamojang

Ketika suara alam terdengar dimalam ini
Kelesuhan dan kejenuhanpun hilang tak berbekas
Jiwa dan raga melayang menikmati suasana malam yang hening
Kucoba membagi rasa pada bukit dan tebing

Yang ada hanya angin sepoi-sepoi
Terasa kenikmatan yang mengoda
Kesegaran anginpun menepisku dari khayalan
Malam yang sunyi memberiku kedamaian

Ku mau semuanya ini berlanjut pada hari esok
Biarkan harapan yang tak tercapai di hari lalu musnah tak berbekas
Kelesuhan dan kejenuhan hari lalu adalah air mata kehidupan
Yang menepis dari kesadaran jiwa yang kosong

Kamojang, 8 maret 1996

Tidak ada komentar: