Jumat, 05 Desember 2008

Katanya sakti, kok bisa meninggal sih....


Sebulan lalu, Haikal pernah bertanya. Walaupun umurnya masih 5 tahun, rasa ingin tahunya akan sesuatu hal yang baru kerap kali muncul. Disuatu hari, kebetulan kami berdua melintas di depan mabes polri, depan lapangan sepakbola mabak, Blok M. Tiba-tiba anakku itu bertanya, ”ayah itu patung siapa?,” sambil menunjuk patung besar di pojok taman di Mabes Polri.

Sambil menyetir aku jelaskan padanya. ”Itu patung Gajah Mada, nak,” jelas ku singkat. Seperti tak puas, iapun bertanya lagi. ”iya..., tapi dia siapa?,” katanya seperti tidak puas. Aku pun menjelaskan kepadanya, bahwa Gajah Mada adalah orang yang menyatukan semua kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia. ”Karena dulu kerajaan-kerajaan sering perang. Makanya Gajah Mada mempersatukan kerajaan-kerajaan itu supaya jangan perang lagi.” Aku jelaskan juga bahwa Gajah Mada itu kuat dan sakti. ”Haikal tadi lihat kan badan Gajah Mada itu besar?,” tanyaku. ”Iya gede banget badannya,” kata anakku lagi. Tiba-tiba Haikal bertanya lagi. ”Sekalang...Gajah Madanya dimana yah,” katanya dengan suara cadelnya. Aku jelaskan Gajah Mada sudah meninggal. Tiba-tiba Haikal minimpal penjelasku. ”Katanya sakti, kok bisa meninggal sih... yah,” tanya Haikal singkat.

Mendengar pernyataan Haikal, aku tersenyum sambil geleng-geleng kepala. Sambil menjanjikan kepadanya untuk membelikan buku cerita tentang Gajah Mada. Ya, itulah dunia anak. Kadang sikap kritisnya selalu muncul secara tiba-tiba.

Tidak ada komentar: